Rijal PUSTAKA Celebes

  • Home
  • Five Card Poker Game Strategies
  • Tehnik Komputer dan Jaringan
  • Shortcodes
  • About me
  • Like Us On Facebook

ADMINISTRASI PUBLIK UNISMUH MAKASSAR

Unknown   Unismuh Makassar   03.20   0 Comments
Stephen P. Robbins,1994, Teori Organisasi, Desain, Struktur dan Aplikasi
“Evoluasi Teori Organisasi”
Teori organisasi yang ada sekarang ini merupakan hasil dari sebuah proses evolusi. Selama beberapa dekade, para akademisi dan praktisi dari berbagai latar belakang dan perspektif telah mengkaji dan menganilisis organisasi-organisasi. Tujuannya adalah bagaimana kita mengetahui gambaran singkat mengenai kontribusi-kontribusi tersebut serta untuk menunjukkan bagaimana kita sampai pada keadaan sekarang. Organisasi-organisasi yang ada pada saat ini mencerminkan suatu pola perkembangan yang kumulatif,  pandangan pandangan baru cenderung mencerminkan keterbatasan dari teori-teori terdahulu.
Mengembangkan sebuah kerangka kerja
Ada beberapa kejadian penting sebelum abab ke dua puluh. Namun, masalah yang sebenarnya, terletak pada  pengembangan sebuah kerangka kerja yang secara memuaskan dapat memperlihatkan sifat evolusioner dari teori-teori organisasi kontemporer.
Dimensi dasar dalam evolusi teori organisasi
1.      Perspektif sistem
a.      Terbuka, yakni menekankan pentingnya organisasi memperhatikan peristiwa dan proses yang terjadi di lingkungannya.
b.      Tertutup, dipandang berdiri sendiri dan tertutup dengan lingkungannya.
2.      Perspektif tujuan
a.      Rasional, yakni struktur organisasi sebagai alat mencapai tujuan.
b.      Sosial, yakni struktur merupakan hasil utama dari kekuasaan.
Evolusi Teori Organisasi Kontemporer
Kerangka waktu
1900-1930
1930-1960
1960-1975
1975-?
Perspektif sistem
Tertutup
Tertutup
Tertutup
Terbuka
Perspektif tujuan
Rasional
Sosial
Rasional
Sosial
Fokus
Efisiensi mekanis
Orang dan hubungan manusia
Desain-desain kontingensi
Kekuasaan dan politik
Klasifikasi teoretis
Tipe 1
Tipe 2
Tipe 3
Tipe 4

Kontribusi Awal Evolusi Teori Organisasi
Hanry Ford dan Adam smith telah menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat mengahsilkan efisiensi ekonomi yang mencolok serta pembangunan pabrik membutuhkan penciptaan yang terus menerus bdari struktur organisasi untuk memungkinkan terjadinya proses produksi yang effisien.
A.    Teoretikus tipe 1
1.      Frederick Taylor dan Scientific Management, yakni dengan menggunakan metode ilmiah. Memusatkan perhatian pada tingkat paling rendah. Terdapat empat prinsip antara lain penggantian metode untuk menentukan elemen dari pekerja, seleksi dan pelatihan kerja, kerjasama antara atasan dengan bawahan, pembagian tanggung jawab secara merata.
2.      Henry Fayol dan Prinsip-prinsip Organisasi, yakni menggunakan pengalamannya bertahun-tahun sebagai praktisi eksekutif. Memusatkan perhatian pada tingkat manajer. Terdapat 14 prinsip antara lain pembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah, mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, remunerasi atau adil dalam pembagian gaji, sentralisasi, rantai saklar, tata tertib, keadilan, stabilitas masa kerja pegawai, inisiatif, esprit de corps.
3.      Max Weber dan Birokrasi, yakni dengan pengembangan model structural atau struktur ideal dan lebih menggambarkan hipotesis dari pada kejadian nyata yang terstruktur.
4.      Ralph Davis dan Perencanaan Rasional. Perencanaan formal manajemen menentukan tujuan organisasi kemudian dalam urutan yang logis menentukan pengembangan struktur, arus wewenang, serta hubungan lain.
B.     Teoretikus tipe 2
1.    Elton Mayo dan kajian Hawthorne. Para manajer mempertimbangkan  akibat terhadap kelompok kerja, sikap pegawai, dan hubungan antara manajemen dan pegawai.
2.    Chester Bernard dan sistem kerja sama. Para manajer mengorganisasi di sekitar persyaratan tugas yang harus dilaksanakan dan kebutuhan dari orang yang akan melaksanakannya.
3.    Douglas McGregor dan teori X&Y. Asumsi teori Y lebih disukai dan asumsi itu harus dapat membimbing para manajer dalam merancang organisasi mereka dan dalam memotivasi pegawai.
4.    Warren Bennis dan matinya birokrasi atau yang disebut adokrasi, yakni merupakan alat untuk menjawab perubahan, membantu inovasi, dan mengkoordinasikan spesialis yang beraneka ragam. (Robbins, 1994,329) Dimana adanya koordinasi disekitar masalah yang harus dipecahkan oleh kelompok atau orang yang relative tidal kenal dan mempunyai berbagai keterampilan professional.
C.    Teoretikus tipe 3
1.      Herbert Simon dan serangan terhadap prinsip-prinsip. Teori organisasi perlu melebihi prinsip dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat dditerapkan prinsip yang saling bersaing.
2.      Perspektif Lingkungan dari Katz dan Khan. Perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika mereka ingin dapt bertahan hidup.
3.      Kasus Teknologi. Pentingnya teknologi didalam menentukan struktur yang paling sesuai.
4.      Kelompok Aston dan besaran organisasi. Besaran (size) organisasi sebagai sebuah factor penting yang memengaruhi struktur.
D.    Teoretikus tipe 4
1.    Batas-batas Kognitif Terhadap Rasionalisasi dari March&Simon. Keterbatasan rasional pengambil keputusan yang cenderung memiliki alternative yang memuaskan serta mengakui keberadaan tujuan yang saling bertentangan.
2.    Organisasi Pfeffer sebagai Arena Politik. Organisasi dirancang atas penilaian prefensi dan kepentingan dari mereka yang berada di dalam organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan mengenai desain tersebut. Pandangan ini yang sekarang sedang digemari.
Simpulan :
Teori organisasi modern dimulai dengan karya-karya para teoretikus Tipe 1. Mereka sangat menggantungkan diri pada prinsip-prinsip yang simplisistik dan universal dan mengembangkan model organisasi yang terlalu rasional dan mekanistis. Para teoretikus Tipe 2. Sampai pada tingkat tertentu, mewakili pandangan tandingan terhadap pandangan rasional-mekanistis tersebut. Fokus kemudian menjauh dari pembagian kerja dan kekuasaan yang disentralisasi ke arah organisasi yang demokratis. Faktor manusiawi yang cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang “biasa” dapat diramalkan oleh para teoretikus Tipe 1, menjadi yang paing utama, sebagai inti dari teori organisasi pada tahun-tahun antara 1930 dan 1960. Keadaan teori organisasi dewasa ini lebih mencerminkan kontribusi para teoretikus Tipe 3 dan 4. Para pendukung pandangan contingency mengambil alih pandangan yang diberikan oleh para teoretikus sebeumnya dan menyusunnya kembali kedalam konteks situasional.







Unismuh Makassar

Author Info

Unknown

Dicat ludus erroribus has ea, corpora oportere vel ne. Accusam intellegebat delicatissimi eos et, sed eirmod atomorum hendrerit id, graeco putant labitur nec et. Populo epicurei natum placerat in.

Related Posts

Tidak ada komentar

Posting Lama Beranda
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

  • ▼  2015 ( 1 )
    • ▼  Januari ( 1 )
      • ▼  Jan 15 ( 1 )
        • ADMINISTRASI PUBLIK UNISMUH MAKASSAR
  • ►  2014 ( 5 )
    • ►  Desember ( 4 )
      • ►  Des 18 ( 3 )
      • ►  Des 17 ( 1 )
    • ►  Oktober ( 1 )
      • ►  Okt 31 ( 1 )

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku

Rijal PUSTAKA Celebes

Blog ini adalah blog untuk umum (PublicBlogg). Berbagi dalam kehidupan adalah hal yang tak bisa di sepelekan.

Postingan Populer

Label

  • Goverment
  • Hukum
  • Sekolah Kebangsaan
  • Sosialita
  • Unismuh Makassar

Twitt By AnonMkssr

Copyright © Rijal PUSTAKA Celebes